Fiqh

Hukum Transfer Qurban Ke Daerah Lain

Pembahasan kali ini akan lebih mendudukkan permasalahan yang ada. Intinya, hukum transfer qurban ke daerah lain sebenarnya dibolehkan jika memang ada maslahat.

Tentang masalah transfer qurban ke daerah lain, telah dijelaskan oleh Syaikh Sulaiman bin Nashir Al โ€˜Ulwan sebagai berikut.

Beliau terlebih dahulu mengucap tahmid dan shalawat, lalu beliau berkata,

Kepada yang bertanya, ketahuilah bahwa maslahat besar dengan memperhatikan kebutuhan kaum muslimin yang miskin sangat diperhatikan oleh syariโ€™at islam bahkan termasuk dalam salah satuย maqoshidย syariโ€™at yang utama. Di antara maslahat yang dianggap besar adalah memindahkan qurban dari negeri shohibul qurban ke negeri lainnya. Hal ini dibolehkan karena tidak ada dalil dari kitabullah, tidak pula dari sunnah Rasulullahย shallallahu โ€˜alaihi wa sallamย yang melarang hal ini. Sehingga hukum asalnya adalah boleh. Jika zakat yang wajib saja boleh dipindahkan dari satu negeri ke negeri lain jika ada maslahat, bagaimana lagi dengan qurban yangย dihukumi sunnah.

Sebagian ulama berpendapat tidak bolehnya hal ini karena syiโ€™ar qurban ini akan luput. Dalilnya, firman Allahย Taโ€™ala,

ูˆูŽุงู„ู’ุจูุฏู’ู†ูŽ ุฌูŽุนูŽู„ู’ู†ูŽุงู‡ูŽุง ู„ูŽูƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุดูŽุนูŽุงุฆูุฑู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู„ูŽูƒูู…ู’ ูููŠู‡ูŽุง ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ููŽุงุฐู’ูƒูุฑููˆุง ุงุณู’ู…ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุตูŽูˆูŽุงููŽู‘ ููŽุฅูุฐูŽุง ูˆูŽุฌูŽุจูŽุชู’ ุฌูู†ููˆุจูู‡ูŽุง ููŽูƒูู„ููˆุง ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูˆูŽุฃูŽุทู’ุนูู…ููˆุง ุงู„ู’ู‚ูŽุงู†ูุนูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุนู’ุชูŽุฑูŽู‘ ูƒูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ุณูŽุฎูŽู‘ุฑู’ู†ูŽุงู‡ูŽุง ู„ูŽูƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ูŽู‘ูƒูู…ู’ ุชูŽุดู’ูƒูุฑููˆู†ูŽ

โ€œDan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiโ€™ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.โ€ (QS. Al Hajj: 36).

Berdalil dengan dalil di atasย kurang tepatย dari dua sisi:

Pertama: Manusia tidak semuanya melakukan penyembelihan qurban di luar negerinya, namun ada yang masih tetap berqurban di negerinya sendiri. Jadi syiโ€™ar qurban masih tetap ada.

Kedua: Jika saja semua orang melakukan qurbannya di luar negerinya, maka tetap syiโ€™ar qurban masih ada, tidak ternafikan, semakin kuat di negeri lain, namun barangkali berkurang di negerinya. Akan tetapi, ini dilakukan karena adanya hajat dan mashalat.

Sebagaimana maksud dari qurban adalah menghidupkan syiโ€™at ini di setiap negeri dengan memberikan manfaat bagi banyak kaum muslimin. Allahย Taโ€™alaย berfirman,

ู„ูŽู†ู’ ูŠูŽู†ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ู„ูุญููˆู…ูู‡ูŽุง ูˆูŽู„ูŽุง ุฏูู…ูŽุงุคูู‡ูŽุง ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู’ ูŠูŽู†ูŽุงู„ูู‡ู ุงู„ุชูŽู‘ู‚ู’ูˆูŽู‰ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’

โ€œDaging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.โ€ (QS. Al Hajj: 37).

Ada hadits shahih dalam shahih Bukhari dan Muslim dari jalan Abu โ€˜Ashim, dari Yazid bin Abu โ€˜Ubaid dari Salamah bin Akwaโ€™ย radhiyallahu โ€˜anhu, ia berkata bahwa Rasulullahย shallallahu โ€˜alaihi wa sallamย bersabda,

ยซ ู…ูŽู†ู’ ุถูŽุญูŽู‘ู‰ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ููŽู„ุงูŽ ูŠูุตู’ุจูุญูŽู†ูŽู‘ ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุซูŽุงู„ูุซูŽุฉู ูˆูŽููู‰ ุจูŽูŠู’ุชูู‡ู ู…ูู†ู’ู‡ู ุดูŽู‰ู’ุกูŒ ยป . ููŽู„ูŽู…ูŽู‘ุง ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุงู…ู ุงู„ู’ู…ูู‚ู’ุจูู„ู ู‚ูŽุงู„ููˆุง ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู†ูŽูู’ุนูŽู„ู ูƒูŽู…ูŽุง ููŽุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ุนูŽุงู…ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุงุถูู‰ ู‚ูŽุงู„ูŽ ยซ ูƒูู„ููˆุง ูˆูŽุฃูŽุทู’ุนูู…ููˆุง ูˆูŽุงุฏูŽู‘ุฎูุฑููˆุง ููŽุฅูู†ูŽู‘ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู„ู’ุนูŽุงู…ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ุจูุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ุฌูŽู‡ู’ุฏูŒ ููŽุฃูŽุฑูŽุฏู’ุชู ุฃูŽู†ู’ ุชูุนููŠู†ููˆุง ูููŠู‡ูŽุง ยป

โ€œBarangsiapa yang berqurban di antara kalian janganlah ia menyisakan sesuatu pun (dari hasil qurban) di rumahnya.โ€ Ketika datang tahun berikutnya, para sahabat berkata, โ€œWahai Rasulullah, kami melakukan seperti yang diperintahkan tahun yang lalu.โ€ Beliau pun bersabda, โ€œ(Saat ini), makan dan berilah makan serta simpanlah karena ย pada saat itu banyak yang butuh, maka aku bermaksud untuk menolong mereka dalam hal itu.โ€

Ketika syariโ€™at melihat ada kebutuhan akan daging qurban, maka dilarang disimpan lebih dari tiga hari. Ketika alasan seperti ini hilang, maka terhapuslah larangan tadi. Oleh karena itu, kami melihat tidak mengapa berfatwa membolehkan memindahkan penyembelihan qurban ke daerah lain di mana di daerah tersebut kaum muslimin sangat butuh. Sejumlah besar kaum muslimin saat ini tergeletak di tanah, di bawah langit terbuka, dalam keadaan tak punya apa-apa, bahkan ada yang sampai mati kelaparan, dan perlunya kita berdiri bersanding dengan mereka karena mereka memang betul-betul butuh uluran tangan kita. Kita bisa membantu keadaan mereka dengan zakat dan sedekah, juga dengan qurban yang ditransfer ke negeri mereka. Jadi syariโ€™at qurban sebenarnya tidak mengharuskan melakukan di negeri shohibul qurban. Walau kita tidak bisa menyantap hasil qurban yang kita miliki, namun kita memperoleh keutamaan karena telah menolong fakir miskin yang muslim yang benar-benar butuh.

Wallahu aโ€™lam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, dan seluruh sahabatnya.

Sumber pembahasan:ย http://almoslim.net/node/82242

@ Sakan 27 Jamiโ€™ah Malik Suโ€™ud, Riyadh, KSA, 3 Dzulqoโ€™dah 1433 H

Artikel www.rumaysho.com

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button